Minggu, 20 Januari 2013

LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS


LAPORAN PENDAHULUAN URETRITIS

A.  PENGERTIAN Uretritis adalah peradangan pada uretra  
B.    ETIOLOGI 
Kuman gonorrhoe
·         Tindakan invasif
·          Iritasi batu ginjal
·          Trihomonas vaginalis
·          Organisme gram negatif :
o   Escherichia coli
o    Entero bakteri
o    Pseudomonas
o    Klebsiella dan Proteus

C.    PATOFISIOLOGI - Invasi kuman (gonorrhoe, trihomonas vaginalis gram negatif) uretritis
- Iritasi (iritasi batu ginjal, iritasi karena tindakan invasif menyebabkan retak dan
permukaan mukosa pintu masuknya kuman proses peradangan uretritis
D.     MANIFESTASI KLINIK
1. Mukosa memerah dan edema
2. Terdapat cairan exudat yang purulent
3. Ada ulserasi pada uretra
4. Adanya rasa gatal yang menggelitik
5. Good morning sign
6. Adanya pus awal miksi
7. Nyeri pada saat miksi
8. Kesulitan untuk memulai miksi
9. Nyeri pada abdomen bagian bawah
E.     KOMPLIKASI - Prostatitis
- Abses uretra striktur atau fistel uretra
F.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Kultur urine
- Urine analisis
- Darah lengkap
G.    PENGKAJIAN Riwayat kesehatan
- Apakah pernah ISK
- Apakah pernah menderita batu ginjal
Pengkajian fisik
- Palpasi kandung kemih
- Infeksi meatus
-Pengkajian         : warna,jumlah,bau dan kejernihan urin
Riwayat psikologis
- Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendikkn
- Persepsi terhadap kondisi penyakit
-Mekanisme koping dan support sistem
Pengkajian pengetahuan klien
- Pemahaman tentang penyakitnya
- Pemahaman tentang pencegahan,perawatan terapi medis.
H.       DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.       Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peradangan / inflamasi uretra
a.       Intervensi         : Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan ke staf terhadap perubahan kejadian/karakteristik nyeri
Rasional            : Memberikan kesempatan untuk pemberian analgesi sesuai waktu
dan mewaspadakan staf akan kemungkinan lewatnya batu/terjadi
komplikasi.Penghentian tiba – tiba nyeri biasanya menunjukkan lewatnya batu.
b.      Intervensi         : Berikan tindakan nyaman
Rasional             : Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot, dan
Meningkatkankoping
c.       Intervensi         : Bantu atau dorong penggunaan napas berfokus, bimbingan imajinasi, dan aktivitas terapeutik
Rasional            : Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.
d.      Intervensi         : Perhatikan keluhan peningkatan/menetapnya nyeri abdomen
Rasional            : Obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkan perforasi dan ekstravasasi urine kedalam area perirenal
e.       Intervensi         : Berikan kompres hangat pada punggung
f.       Rasional            : Menghilangkan tegangan otot dan dapat menurunkan refleks spasme
2.       Perubahan eliminasi urin b/d inflamasi uretra
a.       Intervensi          : Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urine
Rasional            : Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi.
b.      Intervensi          : Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Rasional            : Perdarahan dapat mengindikasikan peningkatan obstruksi atau iritasi ureter.Peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah, dan debris dan dapat membantu lewatnya batu
c.        Intervensi         : Obs. Perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran.
Rasional            : Akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik pada SSP.
3.       Resti infeksi b/d invasi bakteri
a.       Intervensi                : Tingkatkan cuci tangan yang baik pada pasien dan staf
Rasional                  : Menurunkan resiko kontaminasi silang
b.      Intervensi                : Awasi tanda – tanda vital
c.       Rasional                  : Demam dengan peningkatan nadi dan pernapasan adalah tanda peningkatan laju metabolic dari proses inflamasi, meskipun sepsis dapat terjadi tanpa respon demam.
d.      Intervensi                : Dorong napas dalam, batuk dan pengubahan posisi kering. Menurunkan resiko kontaminasi silang
Rasional                  : Mencegah atelektasis dan memobilisasi secret untuk menurunkan resiko infeksi paru
e.       Intervensi                : Ambil spesimen untuk kultur dan sensitivitas dan berikan antibiotik tepat sesuai indikasi
Rasional                  : Memastikan infeksi dan identifikasi organisme khusus, membantu pemilihan pengobatan infeksi paling efektif.
4.       Ansietas b/d kurang pengetahuan terhadap penyakit
a.        Intervensi                         : Kaji ulang proses penyakit dan harapan masa datang
Rasional                 : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi
b.       Intervensi             : Mendengar dengan aktif tentang program
c.       terapi/perubahan pola hidup
Rasional                 : Membantu pasian bekerja melalui perasaan dan
meningkatkan rasa kontrol terhadap apa yang terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar